- See more at: http://otodidakers-tutor.blogspot.com/2013/05/cara-menampilkan-judul-posting-sebelum.html#sthash.tUeGY0RQ.dpuf

permatahijaucurugwinong.blogspot.com

Senin, 09 September 2013

teaching english for children



  • managing the teaching and learning process by Nury Supriyanti

Managing  the Teaching and Learning Process
(Mengelola Proses Belajar Mengajar Bahasa)

Nury Supriyanti, MA

Pengantar

          Pengelolaan pembelajaran sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar bahasa Inggris. Pengelolaan pembelajaran yang membantu keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh bagaimana guru melakukannya. Dalam hal ini peran guru tak tergantikan oleh siapapun. Seorang guru bahasa Inggris yang professional harus benar benar mengerti   tentang apa saja yang termasuk dalam pengelolaan kelas bahasa itu. Berikut adalah topik tentang pengelolaan kelas yang sangat membantu guru dalam menjalankan perannya. Pelajarilah  materi berikut dengan cara memperhatikan pokok pokok pikiran dan penjelasannya, supaya memahami topik   yang harus dibicarakan dalam pengelolaan kelas dan bagaimana pengelolaan kelas bisa berkontribusi maksimal terhadap terjadinya pembelajaran yang efektif. Selanjutnya cobalah untuk menjawab pertanyaan yang diajukan setelah uraian.


Materi
Uraian
Keberadaan Guru secara fisik di kelas
·         Kehadiran Guru sebagai suatu  kepribadian yang utuh






·         Proximity  guru di kelas
·         Kepantasan Hubungan guru siswa





·         Gerak-gerik guru


















·         Kontak antara guru dan siswa



Kehadiran guru sangat menentukan keberhasilan pembelajaran bahasa di kelas. Oleh sebab itu   harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan berbagai cara. Guru hadir sebagai seorang pribadi yang unik.    Kelebihan yang dimilikinya diharapkan akan mendukung pengelolaan kelas yang kondusif untuk belajar. Meskipun demikian tetap saja ada hal-hal yang penting yang harus diperhatikan. Hal hal  tersebut  akan mempengaruhi  proses belajar mengajar dan efektifitasnya.
            Memperhatikan jarak posisi guru dan siswa di kelas sangat penting. Dalam bahasa Inggris ini disebut Proximity.  Ada siswa yang menganggap jarak fisik guru siswa menunjukkan keakraban. Jarak yang jauh menunjukkan sikap yang dingin. Pada kelompok siswa yang lain, posisi guru yang terlalu dekat pada saat berhadapan dengan bisa membuat siswa merasa tidak nyaman. Oleh sebab itu seorang guru harus memperhatikan posisi bagaimana yang membuat siswanya nyaman saat berhadapan dengan guru.
   Mengelola kelas juga meliputi seberapa banyak kita bergerak dan berpindah posisi di kelas. Ada guru yang senang berada di satu tempat saja. Ada guru yang senang hilir mudik pada saat mengajar dengan harapan bisa lebih efektif dalam mengawasi kegiatan siswa.  Pada dasarnya guru yang terpaku di satu tempat, apalagi di kursi guru saja, tanpa berpindah sama sekali sangat membosankan. Sebaliknya guru yang terlalu banyak bergerak akan membuat siswa pusing.  Oleh sebab itu yang terpenting ialah kenyamanan bagi semua pihak dan disesuaikan dengan  tujuan kegiatan pada saat itu. Contohnya pada saat guru sedang menjelaskan kepada kelas guru akan mengambil posisi di depan kelas.  Pada saat guru sedang membantu siswa secara individual atau kelompok kecil dia akan berada di dekat mereka yang memerlukan. Pada saat guru mengawasi kerja kelompok mungkin dia  akan berada di posisi dimana dia bisa melihat semuanya dengan jelas.
        Yang sangat penting dilakukan adalah memperhatikan setiap perilaku guru di kelas  dan akibatnya kepada siswa dalam proses pembelajarannya. Pembelajaran bahasa hanya akan terjadi jika ada interaksi dan interaksi berarti kontak mata juga.  Kontak mata yang bagaimana yang nyaman bagi guru dan siswa, yang bisa menciptakan suasana kondusif untuk terjadinya pembelajaran.   Kontak mata memang sangat tergantung pada budaya, kepribadian guru dan siswa. Yang harus diingat ialah menemukan pola kontak mata yang sesuai untuk masing-masing kelompok pembelajar yang menghidupkan suasana pembelajaran. Kontak mata guru siswa juga menciptakan hubungan guru dan siswa, siswa dan siswa yang membuat semua nyaman dalam pembelajaran yang sedang berlangsung
Latihan
Sebutkan hal-hal yang penting agar guru bisa memaksimalkan fungsi kehadirannya di dalam kelas untuk mendukung terjadinya pembelajarn yang kondusif
Bagaimana Guru menggunakan suaranya di kelas
·         Kejelasan suara







·         Lafal





·         Variasi suara








·         Ketahanan suara


Alat guru dalam mengajar yaitu suara, terutama untuk guru bahasa yang paling penting adalah suara. Bagaimana guru mengelola suaranya. Kita semua meyakini bahwa suara guru dan bagaimana suara itu terdengar bagi siswa memberi efek yang besar terhadap suasana kelas secara keseluruhan. 
Cara berbicara guru harus jelas tetapi tanpa berteriak,.
          Lafal bahasa yang digunakan harus standar baik bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris krena masing-masing bahasa punya karakter yang berbeda. Karena bahasa guru adalah bahasa yang dijadikan contoh oleh siswa, baik dari keakuratannya maupun sopan santun yang dibawanya.
         Agar membuat suasana kelas hidup, guru harus memperhatikan variasi suara.  Kegiatan yang berbeda perlu penggunaan suara yang berbeda pula, suara yang bervariasi membuat kelas lebih menarik. Suara yang didengar siswa di dalam kelas bisa diciptakan melalui suara guru yang bervariasi. Saat serius guru harus bisa berbicara dengan serius, tetapi ketika suasana terlalu tegang, guru mencipatakan suasana yang lebih santai dengan suaranya.
           Guru harus tetap memperhatikan ketahanan suaranya sebagai alat utama pembelajaran untuk hari itu. Seorang guru harus bisa mengelola suaranya selama seharian mengajar sehingga tidak lelah saat pelajaran berakhir. Ini bisa dilakukan dengan benar-benar menggunakan suara secara efisien, kapan mesti bersuara agak keras, kapan berbicara pelan dan kapan sama sekali tidak bicara. Untuk guru bahasa terutama suara adalah modal utama mengajar,  karena selain bahasa yang dipakai guru untuk mengelola kelas bahasa guru bahasa pada saat didalam kelas adalah juga berfungsi sebagai materi contoh bahasa nyata yang sedang diajarkan.

Latihan
Jelaskan tentang hal-hal yang harus diperhatikan guru terkait penggunaan di kelas.


·         Bagaimana memulai pembelajaran












·         Bagaimana menunjukkan pada siswa apa yang dilakukan selama pelajaran
·         Bagaimana menandai pergantian tahapan belajar
·         Bagaimana mengakhiri tahapan keseluruhan pembelajaran

Pada saat mengelola kelas guru juga harus melaksanakan tahap-tahap pembelajarannya secara efisien. Apa yang harus dilakukan pada saat mulai pelajaran, bagaimana mengatakannya pada anak-anak dsb. Membuka pelajaran dengan baik sangat penting. Ini dilakukan juga dengan melihat situasi dan kondisi siswa. Kelas anak-anak dengansuasana hati yang berubah-ubah perlu penanganan khusus. Pada kelas remaja atau orang dewas guru harus peka suasana hati mereka kemudian dengan melakukan pembukaan yang sesuai. Kalau kelas bersuasana murung guru harus bisa membuatnya ceria. Kalau kelas terlalu ceria sehingga siswa nampak masih terpaku pada hal lain, guru harus mengembalikan suasana.
Perlunya menandai tahap pembelajaran saat mulai, pergantian dari kegiatan satu ke kegiatan lainnya, akhir kegiatan sehingga siswa tahu apa yang sedang dilakukan dan ada perasaan telah melakukan sesuatu dengan sempurna.
Mengakhiri pelajaran juga perlu kehati hatian supaya pelajaran yang baru saja disampaikan tidak hilang tanpa kesan. Menutup pelajaran dengan efektif diperlukan juga untuk membuat siswa penasaran dan kemudian mencari sendiri sumber pembelajaran untuk memperkaya siswa tentang apa yang baru saja dipelajarinya. Mengakhiri  pelajaran terdiri dari beberapa langkah yaitu memberikan kesimpulan atau ringkasan apa yang telah dipelajari, memberikan refleksi dengan cara menggali apa yang dirasakan siswa, memberikan arahan lanjutan bisa berupa penugasan ataupun pekerjaan rumah kemudian preclosing dan closing

Latihan
Jelaskan cara mengakhiri pelajaran yang baik, sebutkan tahap-tahapnya dan alasannya
No
Tahap
Penjelasannya
























·         Pola tempat duduk konvensional






































·         Lingkaran dan tapal kuda











·         Pola duduk kelompok kecil


















·         Pola duduk tango









·         Lesehan


Pengaturuan tempat duduk siswa bisa menciptakan kesan yang berbeda-beda. Guru harus bisa memanfaatkan kebaikan masing-masing pola supaya pembelajaran lebih efisien. Pertama guru harus mengenali pelbagai  jenis pola pengaturan tempat duduk
Pentingnya pola tempat duduk siswa yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung dan guru dan siswa harus senantiasa terlibat dengan apa yang sedang terjadi di kelas, bagaimana mengubah suasana kelas dengan posisi tempat duduk harus selalu diperhatikan oleh guru.

Pola Konvensional : Pola tempat duduk berupa baris-baris teratur. Pola tempat duduk ini memiliki banyak keuntungan. Dengan cara ini guru selalu bisa memperoleh pandangan terhadap siswa secara individu, setiap baris baik vertical maupun horizontal  maupun ke seluruh kelas. Siswa juga bisa melihat guru dengan jelas. Pola ini memudahkan guru berbicara langsung dengan siswa baik secara individu, kelompok kecil maupun ke seluruh kelas melalui kontak mata langsung.  Cara duduk seperti ini memudahkan guru menegakkan disiplin kelas karena setiap gerak-gerik siswa akan terlihat jelas oleh guru. Apabila ruang diantara baris cukup lebar guru bisa berjalan hilir mudik untuk mendekati siswa yang perlu bantuan. Cara duduk siswa seperti ini memang diperlukan pada saat guru bekerja dengan seluruh kelas Beberapa kegiatan yang memerlukan pola tempat duduk seperti ini antara lain : guru menjelaskan tata bahasa, menonton video bersama, menggunakan papan tulis atau OHP di depan, mendemonstrasikan pola sebuah teks. Pola duduk ini juga sesuai untuk kegiatan yang harus dikerjakan oleh setiap individu di dalam kelas atau pada saat masing-masing siswa mendapat tugas yang sama.
          Namun ada hal penting yang harus dilakukan guru apabila siswa duduk dengan pola ini. Guru harus tetap menjaga kontak dengan siswa baik secara individu, kelompok kecil maupun kelompok besar. Guru juga harus selalu melibatkan setiap individu dan menjamin bahwa semua siswa berpartisipasi dalam kegiatan belajar yang sedang berlangsung.
          Ada hal penting yang harus juga diingat, pada saat memberi giliran, misalnya menjawab pertanyaan, sebaiknya tidak urut satu persatu, Misalnya dengan memanggil nama atau cara lain. Kalau giliran dilakukan secara urut siswa akan menghitung nomor kemudian mengabaikan point yang bukan gilirannya, Setelah menjawab atau melakukan gilirannya siswa akan cenderung untuk tidak memperhatikan. melainkan guru meminta siswa dari berbagai sudut.
           Lingkaran dan setengah lingkaran (U atau tapal kuda) : biasanya guru dan siswa merasa nyaman dengan posisi tapal kuda atau U karena posisi guru lebih nyaman daripada bentuk lingkaran. Memang pola duduk ditentukan oleh kegiatan kelas yang sedang dilakukan. Beberapa permainan bahasa menuntut siswa duduk dalam lingkaran. Dalam lingkaran guru tidak bisa menghadap ke semua anak, apalagi dengan adanya papan tulis, layar LCD atau OHP atau yang lainnya. Pola duduk lingkaran memberi kesan semua siswa memiliki kedudukan yang sama. Tak ada yang lebih istimewa antara siswa yang satu dan lainnya.
                Pola duduk kelompok kecil adalah cara duduk dimana kursi ditata dalam kelompok kecil, ini memungkinkan siswa untuk duduk dalam kelompoknya, Dengan jumlah anggota yang sedikit komtribusi ataupun keterlibatan siswa secara individu akan lebih besar dan lebih nyata.  Kelas tidak terlalu terasa formal. Masing-masing individu diberi kepercayaan untuk bertanggung jawab atas kegiatan belajar masing-masing. Ada aspek lain yang bisa diperoleh dari pola duduk seperti ini, karena guru seperti mendelegasikan kepemimpinan belajar pada kelompok, akan bermunculan siswa-siswa yang memiliki kepribadian pemimpin, yang memiliki tanggung jawab atas kelompoknya dan yang memiliki rasa kepedulian pada sesama.  Kesulitan dari pola ini adalah bahwa guru agak sukar  mengendalikan kegiatan pada saat yang sama. Ada kemungkinan juga guru kurang tepat dalam membentuk kelompok dimana disatukan siswa yang sama-sama aktif dan dominant atau siswa yang sama-sama pasif dan diam.
                 Pola duduk tango adalah pola duduk dimana dua buah kursi ditata saling membelakangi. Cara duduk seperti ini diperlukan misalnya pada saat siswa berlatih berbicara melalui telepon dimana mereka harus mengandalkan suara saja tanpa melihat wajah. Tetapi pola ini hanya bisa dilakukan apabila ruang cukup luas dan kursi cukup mudah dipindahkan tanpa memakan waktu dan tenaga.b mengubah posisi kelas bisa dilakukan oleh siswa juga. Guru tinggal melatih dan membiasakan siswa            
 Lesehan adalah pola duduk tanpa kursi dan menggunakan alas duduk seperti karpet ataupun tikar.  Cara duduk seperti ini  sesekali perlu dilakukan juga untuk mengganti susasana, mencairkan hubungan guru siswa, ataupun siswa dan siswa.  Atau apabila tempat tidak memungkinkan  untuk meletakkan kursi. Hanya perlu diingat, pola duduk seperti ini harus tetap diatur jadi dudk lesehan tapi dalam lingkaran atau dalam barisan yang rapi, karena duduk lesehan bisa terlihat sangat acak-acakan dan menimbulkan perasaan seenaknya.
Pengaturan tempat duduk supaya efisien harus dilatihkan dulu kepada siswa. Siswa bisa dibiasakan membantu guru merancang polatempat duduk yang sesuai. Dengan instruksi yang jelas, tanggung jawa mengatur tempat duduk. Dengan aba- aba yang jelas terutama untuk kelas anak-anak.


Latihan
Sebutkan jenis-jenis pola pengaturan tempat duduk, kebaikan dan kelemahan masing-masing
No
Pola
Kelebihan
Kelemahan
1



2



3



4



5



membagi kelompok




a.    Klasikal (seluruh kelas)
b.    Kerja kelompok besar
c.    Kerja kelompok sedang (5 – 8)
d.    Kerja kelompok kecil (3 – 5)
e.    Berpasangan

































individu (solowork)
Berikut adalah uraian tentang kebaikan dan kelemahan masing-masing pola kerja dan pemilihan pola yang paling tepat agar tercipta pembelajaran yang efisien


Kerja kelompok baik kecil ataupun sedang makin sering dilakukan di kelas-kelas bahasa. Kerja berpasangan memiliki banyak kelebihan. Saat doa orang dipaksa  untuk   menyelsaikan suatu masalah bersama, masing-masing akan berbuat sebaik-baiknya agar masalah selesai. Secara individu keterlibatan siswa tinggi. Kerja klasikal  adalah pola kerja terbaik karena guru bisa bekerja dengan semuanya.
Kerja berpasangan dan kerja kelompok kecil melepaskan ketrgantungan siswa pada guru. Dengan kegiatan pola ini para siswa bekerja bersama tanpa bimbingan guru, tanpa guru harus mengawasi setiap gerak gerik siswa. Ini membuat siswa lebih banyak mengambil keputusan dalam cara belajar mereka. Tekanan yang dialami siswa secara individu pada kelompok kecil juga berkurang karena siswa tidak harus berhadapan dengan seluruh anggota kelas. Di dalam kelompok kecil, keputusan diambil bersama dengan cara bekerjasama, sedangkan tanggungjawab juga dipikul bersama,Kebaikan dari kerja kelompok yang terutama ialah bahwa guru bisa memusatkan perhatiannya pada satu saat terhadap siswa secara individu.
Kelemahan kerja kelompok adalah pada kemungkinan bahwa siswa tidak menyukai anggota kelompoknya apapun alasannya.  Ada kemungkinan juga bahwa terdapat siswa yang selalu dominant, menguasai, tidak mau berbagi. Sebaliknya ada siswa yang pasif, tidak suka terlibat dan selalu mengalah pada yang dominant.  Dalam kelompok kecil ada kecenderungan siswa yang berperilaku menggangu akan mendapat teman yang sama sehingga gangguan menjadi lebih besar.  Terkait dengan kelas bahasa, pada saat siswa yang bahasa ibunya sama akan cenderung malas menggunakan bahasa Inggris pada saat guru tidak mengawasi.


Kelebihan cara kerja jenis ini adalah siswa bisa bekerja sesuai dengan gaya belajar masing-masing, sesuai dengan kecepatan masing-masing. Kadang kadang siswa akan senang ketika diberi waktu untuk dirinya sendiri, tidak harus berhadapan dengan orang lain, serta memperhatikan diri sendiri secara penuh terkait dengan kebutuhan dan kemajuan belajar individu
            Penentuan jenis kerja bagaimanapun juga sangat tergantung pada kebutuhan dan kenyamanan kelas yaitu guru, siswa dan konteks. Meskipun demikian pengetahuan yang tepat tentang pola kerja diperlukan oleh guru untuk memberikan dukungan akan terjadinya pembelajaran yang efisien.
Classroom English

Menjelaskan pentingnya bahasa kelas dalam pembelajaran bahasa









·         memberikan  instruksi






·         memberikan penjelasan





·         menggunakan narasi






·         eliciting, menggali gagasan dari siswa




f.    prompting



g.    mengecek pembelajaran

h.    menyajikan sample bahasa



Bahasa kelas (classroom English) memiliki 2 fungsi dalam pembelajaran, bagaimana memaksimalkan fungsi tersebut, pentingnya mengenali fungsi-funsi bahasa kelas dan kegunaannya. Fungsi pertama, bahasa kelas adalah bahasa yang dipergunakan untuk mengatur kelas misalnya membuka kelas, meminta siswa beristirahat, mengakhiri kelas, membentuk kelompok, meminta siswa melakukan kegiatan pembelajaran,  dsb.
Bahasa kelas tidak boleh kekanak-kanakan atau sebaliknya terlalu bercirikan bahasa orang dewasa.

Guru harus sering memberi instruksi kepada siswa didalam kelas. Pada siswa yang masih anak-anak atau pemula kalimat imperative lebih sering digunakan misalnya “ Open your book at page 9”.  Sedangkan untuk pembelajar yang lebih dewasa bentuk bahasa yang lain perlu digunakan, misalnya; For this activity, you’re going to work in small groups.”
Sebagain besar bahasa guru adalah memberikan penjelasan, misalnya bagaimana cara mengerjakan suatu tugas, bagaimana mengorganisasikan suatu tugas akhir. Contohnya :”We’ll put the project work on the walls so you need to make sure that everything is easy to read and that it looks wonderful”

Narrating adalah mengisahkan sesuatu atau menceriterakan sesuatu yang telah terjadi. Dengan siswa yang masih anak-anak guru sering berceritera. Sedangkan di kelas dengan siswa yang lebih tua atau dewasa kita berceritera juga tetapi dengan cara yang berbeda,misalnya tentang pengalaman ataupun kejadian yang pernah kita alami dalam hidup kita.
Eliciting adalah suatu teknik dimana kita menggali informasi ataupun gagasan dari siswa, bukannya sekedar memberikan informasi.  Eliciting mengajak siswa terlibat, berpikir dan berkontribusi. Kontribusi siswa kadang sporadic, kadang jelas oleh individu

 Mengatakan sesuatu untuk membantu siswa memikirkan suatu gagasan atau mengingat suatu kata atau frase, atau kita menyebutkannya sebagian.
Bahasa yang kita gunakan di kelas harus sesuai dengan fungsi bahasa yang dibawakannya dan sesuai dengan usia siswa.
Bahasa kelas, karena fungsinya juga sebagai input jadi harus sesuai dengan tahap belajar siswa.
Penggunaan bahasa kelas harus sistematis dan diurutkan secara logis.
Siswa belajar bahasa kelas hanya dengan mendengarkannya secara berulang ulang, jadi untuk kelas pemula, pakailah konstruksi yang sama
Latihan
Jawablah dengan cermat
Kalimat berikut memiliki fungsi masing-masing. Isikan fungsi yang sesuai

A
How about starting with number One
Let’s do this in groups of four
Why don’t we check this with the other group?

B
Can you give example of number 2?
Can I use this word to talk about myself
Does this mean the same thing?
C
It’s great to see you again?
How are you?
Good morning?
D
My answer’s the same as yours
Yes. That’s right
That’s my opnion too
i.      menanggapi kesalahan terkait ketepatan berbahasa
j.     menanggapi kesalahan terkait kelancaran berbahasa
k.    menanggapi kesalahan terkait kepantasan berbahasa
l.      menanggapi  slip/ mistake/error
Berbagai jenis kesalahan siswa, kesalahan adalah tanda terjadinya pembelajaran,  cara mengoreksi siswa harus dilakukan dengan menggunakan kepekaan dan kebijaksanaan sehingga tidak menimbulkan rasa tidak nyaman pada siswa a menyebut bahkan menurunkan atau  menghilangkan semangat dan kemauan siswa untuk belajar.
 Prompting siswa adalah teknik dimana kita mengatakan sesuatu untuk membantu siswa memikirkan sustu gagasan atau mengingat suatu kata atau frase, atau kita menyebutkannya sebagian.
Bahasa yang kita gunakan di kelas harus sesuai dengan fungsi bahasa yang dibawakannya dan sesuai dengan usia siswa. Bahasa kelas tidak bolekekanak-kanakan atau sebaliknya terlalu orang dewasa.
Bahasa kelas, karena fungsinya juga sebagai input jadi harus sesuai dengan tahap belajar siswa.
Penggunaan bahasa kelas harus sistematis dan diurutkan secara logis.
Siswa belajar bahasa kelas hanya dengan mendengarkannya secara berulang ulang, jadi untu kelas pemula, pakailah konstruksi yang sama
m.    menanggapi kemajuan belajar siswa
n.    menanggapi respon siswa terkait gagasan dan pengetahuan
o.    menanggapi respon siswa terkait bahasa yang digunakan
p.    menanggapi sikap dan perilaku siswa di kelas
Feedback harus positif, apa yang telah dilakukan dan bagaimana hasilnya, apa yang harus ditingkatkan, kapan saja bisa memberikannya, pada saat feedback kita melatihkan kembali apa yang sudah dipelajari , siswa dilatih saling memberi feedback,  mengevaluasinya melalui feedback dari siswa dan mengelolanya secara bijaksana, feedback yang bersifat pribadi harus diberikan langsung kepada yang bersangkutan bukan didepan kelas, untuk menyemangati dan memberi arahan pada siswa harus ada feedback lisan maupun tertulis setelah ujian atau testing. 
·         Bagaimana bersikap terbuka terhadap hal baru









·         Bagaimana mencoba hal-hal baru
·         Bagaimana mencari info efektifitas pembelajaran

Dalam melakukan tugasnya sebagai guru bahasa, seorang guru harus memiliki wawasan pengembangan ke depan untuk memulai hal-hal baru. Ini perlu karena seorang guru bisa disebut agen perubahan. Pihak pertama yang mengetahui adanya perkembangan ilmu karena tugasnya mendidik atau mengenalkan pengetahuan. Jadi, sunguh ironis kalau guru tidak memiliki akses ke perkembangan baru. Pentingnya mencoba teknik dan hal baru, ng guru yang tidak mau mencoba hal baru   akan tertinggal dari siapapun dan dalam hal apapun .
Peran Guru di kelas











·         Bagaimana dan bilamana berperan sebagai planner





·         Bagaimana dan bilamana berperan sebagai informer


·         Bagaimana dan bilamana berperan sebagai manager


·         Bagaimana dan bilamana berperan sebagai monitor
·         Bagaimana dan bilamana berperan sebagai involver
·         Bagaimana dan bilamana berperan sebagai parent/friend
·         Bagaimana dan bilamana berperan sebagai diagnotician
·         Bagaimana dan bilamana berperan sebagai resource
Mengelola kelas adalah pekerjaan yang dinamis dimana guru harus melakukan peran yang berbeda-beda sesuai tuntutan, oleh karena itu dia harus tahu berbagai hakekat jenis pekerjaan yang harus dijalaninya. Beberapa peran penting guru yang harus dijalani dengan baik agar pembelajaran di dalam kelas bisa berjalan sesuai dengan tuntutan.

  1. sebagai planner
saat guru menyiapkan dan memikirkan dengan sungguh sungguh rencana pengajaran (lesson plan) secara rinci sebelum melakukan pengajaran sehingga pelajaran memiliki variasi dan ada juga kegiatan yang sesuai bagi siswa yang terdiri dari individu yang berbeda-beda
  1. sebagai informer
saat guru memberikan kepada siswa penjelasan yang rinci tentang bahasa yang sedang dipelajari atau tentang suatu kegiatan belajar yang sedang dijalani
  1. sebagai manager
mengorganisasikan  ruang belajar atau kelas, menjaga bahwa semua yang ada di dalam kelas berjalan dengan mulus, juga menciptakan aturan aturan serta kebiasaan di kelas agar terbentuk perilaku yang baik
  1. sebagai  monitor
saat berkeliling kelas selama berlangsungnya kegiatan individu, berpasangan atau kelompok

  1. sebagai involver
menjaga dan mengawasi bahwa semua siswa ikut aktif dalam pembelajaran

  1. sebagai orangtua atau teman
pada saat siswa merasa tidak senang atau tidak nyaman guru menenangkan dan menghibur mereka
  1.  
sebagai diagnostician
mampu mengenali dan mengidentifikasi penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa
  1. sebagai resource/sumber belajar
saat siswa memerlukan sumber ilmu pengetahuan dan nasehat. Jadi guru dituntut memiliki ilmu yang luas dan bisa memberi nasehat tentang kesulitan belajar siswanya.





  •  Teaching English To Young Learners

Tidak ada komentar:

Posting Komentar